Metode
audiolingual disebut juga metode aural-oral approach atau audiolingual
method pertama kali muncul dan berkembang dl Amerika Serikat atas anjuran Cdeman
(Sunsrti. S.Pd 1998:171).
Audiolingual
method ini menekankan pemahaman teks-teks dalam pembelajaran berbahasa untuk
pembelajaran di kelas. Metode audiolingual yang berarti pendengaran dan
pembicaraan. Dengan menggunakan metode audiolingual pembelajaran menulis naskah
drama ini diharapkan siswa dapat berekspresi dalam mengeluarkan topik berbahasa
dan menuliskan kosa kata secara benar, karena pada metode ini merupakan hai
terpenting dalam menghapalkan. apa yang mereka tulis.
Pembelajaran dengan menggunakan metode audiolingual ini siswa dapat
belajar secara cooperative learning (belajar berkelompok) mencari pasangan dan
berpikir secara berpasangan. Dengan metode ini dapat memudahkan siswa maupun
guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Belajar secara bekerjasama
dengan adanya partisipasi dan interaksi di kelas dapat menciptakan suasana
hidup dalam proses pembelajaran, Sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan
pembelajaran yang diberikan guru di kelas. Pada pembelajaran menulis naskah
drama siswa dapat lebih terdorong dan termotivasi untuk mengeluarkan hasil
karyanya secara berkelompok.
Metode audiolingual ini berdasarkan structural dan bahasa kedua
diajarkan dengan mencurahkan lafal kata dengan latihan berkali-kali atau secara
drift intensif. Driil adalah teknik pengajaran untuk menyuruh siswa mengulang
dan mengucapkan suatu pola kalimat dengan baik tanpa ada kesalahan. Menurut
asumsi behaviorisme, perilaku seseorang dapat terjadi karena kebiasaan yang
berulang-ulang (habit formation). Jadi dalam menulis drama ini siswa selain
dapat menulis pelafalan kata secara baik dan benar sekaligus dapat menghafal
apa yang. mereka tulis khususnya menulis naskah sebuah drama atau cerita.
Dalam reinforcement kepada siswa sebaiknya
diberikan penguatan yang positif berupa reward atau hadiah dan pujian.
Sedangkan dalam penguatan negative diberikan hukuman. Menurut ahli psikologi
bernama B.F Skiner menyatakan bahwa perilaku berbahasa manusia dibentuk oleh
penguatan lazim adapun penguatannya sebagai berikut :
rangsangan-jawaban-penguatan (stimulus-respon-reinforcement).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar